Turut Peringati Hari Batik Nasional Tahun 2022, MTs. Abu Darrin Gelar Upacara Bendera Berseragam Batik serta Kegiatan Pembuatan Ecoprint
mtsabudarrin.sch.id – 2 Oktober adalah salah satu momen yang istimewa bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, momen tersebut dicetuskan sebagai Hari Batik Nasional, yang diperingati oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Sebagaimana diketahui bersama, batik adalah salah satu budaya bangsa Indonesia yang diakui sebagai salah satu warisan dunia oleh organisasi kebudayaan dunia UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
Turut memperingati Hari Batik Nasional tahun 2022, pada hari Senin, 3 Oktober 2022 MTs. Abu Darrin menyelenggarakan upacara bendera yang istimewa. Keistimewaan itu tidak lain adalah karena upacara tersebut diikuti oleh seluruh warga MTs. Abu Darrin yang tampil rapi dan nasionalis dengan balutan batik yang menghias setiap raga. Baik para santri maupun Bapak Ibu Guru beserta Staf Tata Usaha (TU) kompak mengenakan baju batik beraneka corak sebagai simbol rasa cinta dan bangga kepada salah satu budaya bangsa Indonesia ini. Upacara dimulai pada pukul 07.00 WIB dan diikuti dengan tertib dan khidmat oleh seluruh peserta upacara.
Kompak, para santri MTs. Abu Darrin bersemangat mengikuti upacara dengan mengenakan pakaian batik khas Indonesia. (maspurwa/ Media MTs. AD)
Tidak kalah kompak, Bapak-bapak Guru MTs. Abu Darrin juga turut bersemangat berhiaskan pakaian batik dalam upacara istimewa ini. (maspurwa/ Media MTs. AD)
Memasuki prosesi inti upacara, dengan langkah tegap tiga orang petugas pengibar bendera memasuki lapangan, menuju tiang bendera untuk ‘menerbangkan’ pusaka Indonesia, tinggi di ‘puncak dirgantara’ tanah air bangsa. Lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya pun mengiringi terbang berkibarnya Sang Merah Putih, diikuti oleh penghormatan seluruh peserta upacara dalam balutan aneka batik khas nusantara. Berakhirnya lagu Indonesia Raya bertepatan dengan sampainya Sang Merah Putih di ufuk angkasa, menandakan sempurnanya prosesi pengibaran bendera pusaka bangsa tanpa adanya satu pun kendala.
Penghormatan peserta upacara kepada bendera Merah Putih. (maspurwa/ Media MTs. AD)
Langkah tegap, petugas pengibar bendera meninggalkan lapangan usai prosesi pengibaran Sang Merah Putih. (maspurwa/ Media MTs. AD)
Memasuki sesi amanat pembina upacara, Bapak Khakam Khusnul Fahim, S.Pd selaku pembina upacara menyampaikan beberapa hal tentang peristiwa-peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia yang terjadi puluhan tahun yang lalu pada akhir bulan September dan awal bulan Oktober. Di samping itu, beliau juga menyampaikan akan pentingnya bagi para pelajar untuk memiliki attitude yang baik serta jiwa leadership dan followership.
“Adalah suatu kebetulan sekaligus kehormatan bagi saya menjadi pembina upacara di momen peringatan beberapa hari-hari besar Indonesia yang waktunya saling berdekatan bahkan beriringan. Hari-hari besar yang saya maksud di antaranya ialah Peringatan G30S PKI yang mana pada setiap tanggal 30 September, kita harus menunjukkan sikap berkabung {atas tragedi pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 30 September 1965} dengan mengibarkan bendera setengah tiang di depan rumah kita, lalu Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober, dan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober yang pada hari ini kita peringati dan rayakan bersama untuk menunjukkan kecintaan dan penghormatan kita atas salah satu masterpiece bangsa Indonesia yang telah diakui oleh seluruh dunia sebagai warisan budaya kemanusiaan dunia, yaitu batik. Maka, adalah hal yang keliru manakala seorang pelajar tidak memiliki rasa bangga terhadap batik. Karena itu, amat patut apabila pada kesempatan upacara kali ini kita kompak mengenakan pakaian batik, sebagai wujud kecintaan kita terhadap warisan nenek moyang sekaligus sebagai penanda bahwa batik adalah milik kita, bangsa Indonesia. Nah, tanpa berlarut-larut selanjutnya saya akan menyampaikan tentang salah satu attitude yang harus dimiliki oleh seorang pelajar. Jika ada istilah leadership, maka ada pula istilah followership. Kita mungkin sudah mengenal bahwa leadership itu artinya adalah kepemimpinan. Kemampuan seseorang untuk menjadi seorang pemimpin. Lalu apa itu followership? Followership adalah kemampuan seseorang untuk menjadi seorang pengikut serta kemampuan dalam mematuhi sebuah aturan bersama. A good follower can be a good leader. Seorang pengikut yang baik, bisa menjadi seorang pemimpin yang baik. Sehingga, orang yang memiliki jiwa followership yang baik, akan cenderung memiliki jiwa leadership (kepemimpinan) yang baik pula.” tutur sosok yang akrab dipanggil Bapak Khakam ini memotivasi para santri peserta upacara dalam sesi amanat pembina upacara.
Mengisi amanat pembina upacara, Bapak Khakam menyampaikan pentingnya memperingati hari batik nasional sebagai wujud kecintaan terhadap batik, salah satu warisan dunia asli Indonesia. (maspurwa/ Media MTs. AD)
Selesai sesi amanat pembina upacara, pada sesi selanjutnya seluruh peserta upacara bersama-sama menyanyikan lagu Mars Syubbanul Wathon dan Mars Madrasah Abu Darrin, dan seluruh rangkaian upacara yang berlangsung khidmat tersebut diakhiri dengan pembacaan doa oleh petugas yang bersangkutan. Upacara yang berhiaskan aneka ragam batik ini sangat menginspirasi para santri MTs. Abu Darrin untuk cinta dan bangga terhadap batik, budaya asli bangsa Indonesia yang hingga kini kian masyhur mendunia.
Selesai upacara bendera, dalam rangka semakin menyemarakkan Hari Batik Nasional tahun 2022, diprakarsai oleh Ibu Ani Wijayanti, S.Pd. (Guru Mata Pelajaran Prakarya), MTs. Abu Darrin menyelenggarakan kegiatan membuat ecoprint. Ecoprint adalah sebuah teknik pemberian pola tertentu pada suatu bahan atau kain dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti daun dan atau bunga. Bahan atau kain yang baik untuk dijadikan bahan pembuatan ecoprint sendiri biasanya berjenis kain katun dan sutera. Meskipun sekilas tampak mirip batik, tetapi di antara keduanya terdapat perbedaan yang cukup mendasar, utamanya pada teknik pengerjaannya. Untuk membuat batik, terlebih dahulu pengerja harus membuat gambar pola-pola batik, dan pola-pola ini cenderung bisa sama antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan untuk membuat ecoprint polanya sangat bergantung pada teknik menyusun daun dan bunga pada kain menjadi sebuah pola atau corak yang indah. Uniknya corak-corak pada ecoprint tersebut pasti akan berbeda satu sama lain, bergantung pada imajinasi dan keinginan pengerjanya.
Kegiatan pembuatan ecoprint MTs. Abu Darrin ini diikuti oleh 20 santri putri baik dari kelas 7, kelas 8, maupun kelas 9, dan dipandu langsung oleh Ibu Ani Wijayanti, S.Pd. Alat yang digunakan dalam pembuatan ecoprint ini cukup sederhana yaitu sebuah palu. Sementara untuk bahan-bahan yang dipakai adalah dedaunan dan aneka bunga dari berbagai macam tumbuhan yang ada di sekitar rumah maupun madrasah. Di atas bentangan kain yang panjang, dedaunan dan bunga-bunga yang telah dipilih selanjutnya diletakkan dan disusun membentuk aneka pola, kemudian secara perlahan susunan tersebut dipalu-palu secara merata di seluruh bagian daun dan atau bunganya hingga meninggalkan ‘bekas’ alias cetakan. Teknik ecoprint dengan memukul-mukul ini dikenal dengan istilah pounding. Dua jam berlalu, para partisipan kegiatan pembuatan ecoprint ini berhasil menciptakan karya ecoprint yang apik lagi cantik. Hal ini menjadi kepuasan tersendiri bagi para partisipan, lebih-lebih mengingat ini adalah kali pertamanya kegiatan pembuatan ecoprint diselenggarakan oleh MTs. Abu Darrin. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh santri yang ikut berpartisipasi akan mendapatkan ilmu, pengetahuan, serta keterampilan tambahan berbasis kerajinan tangan cetak sederhana, yang boleh jadi akan membuahkan manfaat yang besar kelak di masa yang akan datang.
Proses pembuatan ecoprint santri MTs. Abu Darrin yang dibina dan diarahkan oleh Ibu Ani Wijayanti, S.Pd. (maspurwa/ Media MTs. AD)
Antusias, Bapak Khafid Saifudin, S.Pd. turut membuat ecoprint untuk menyemarakkan peringatan Hari Batik Nasional MTs. Abu Darrin. (maspurwa/ Media MTs. AD)
Beberapa santri putri sedang memilih dan memilah daun-daun yang layak dan baik untuk dijadikan ecoprint. (maspurwa/ Media MTs. AD)
Para santri putri yang secara mandiri melanjutkan proses pembuatan ecoprint di bawah pengawasan Ibu Ani Wijayanti, S.Pd. (berkerudung hitam). (maspurwa/ Media MTs. AD)
Ecoprint hasil karya santri putri MTs. Abu Darrin dalam peringatan Hari Batik Nasional. (maspurwa/ Media MTs. AD)
Semangat dalam kepuasan, foto bersama para santri putri partisipan pembuatan ecoprint MTs. Abu Darrin dengan Ibu Ani Wijayanti, S.Pd. melebarkan bentangan ecoprint buah karya inovatif mereka. (maspurwa/ Media MTs. AD)
Semoga seluruh rangkaian peringatan Hari Batik Nasional tahun 2022 MTs. Abu Darrin ini menjadi inspirasi bagi banyak kalangan, baik warga MTs. Abu Darrin maupun masyarakat luas, menumbuhkan jiwa nasionalisme dan cinta kepada warisan budaya Indonesia serta semangat untuk berinovasi dan berkarya untuk nusa dan bangsa. (maspurwa/ Media MTs. AD)
Referensi luar:
http://ksdae.menlhk.go.id/info/5946/ecoprint-ekplorasi-keindahan-cetakan-alam.html