Peringati Hari Batik Nasional Tahun 2023, MTs. Abu Darrin Gelar Upacara Bendera Berseragam Batik dan Workshop Batik Jumputan

Bojonegoro, 5 Oktober 2023

Upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Batik Nasional dengan mengenakan pakaian batik, wujud jiwa nasionalisme dan cinta budaya bangsa warga MTs. Abu Darrin. (dokumentator)

mtsabudarrin.sch.id – Senin, 2 Oktober 2023, dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, MTs. Abu Darrin menyelenggarakan upacara bendera istimewa yang diikuti oleh seluruh warga MTs. Abu Darrin baik peserta didik maupun dewan guru dan manajemen madrasah secara kompak, rapi, dan nasionalis dalam balutan batik khas Indonesia beraneka corak dan warna. Selain untuk memperingati Hari Batik Nasional, upacara ini juga sekaligus sebagai momentum untuk menghayati peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada hari sebelumnya yaitu Ahad, 1 Oktober 2023. Dimulai pada pukul 07.00 WIB, upacara berlangsung dengan tertib dan khidmat. Seluruh peserta upacara benar-benar menghayati makna Hari Kesaktian Pancasila sebagai momen kebangkitan bangsa Indonesia atas peristiwa tragis Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia (G 30 S/ PKI), serta dalamnya makna batik sebagai budaya bangsa Indonesia yang menjadi salah satu warisan budaya dunia yang diakui oleh United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2 Oktober 2009.

Para santri MTs. Abu Darrin bersemangat mengikuti upacara dengan mengenakan pakaian batik khas Indonesia. (dokumentator)

Bapak Ibu Guru dan Manajemen MTs. Abu Darrin yang juga turut bersemangat mewarnai upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Batik Nasional. (dokumentator)

Penghormatan seluruh peserta upacara kepada bendera Merah Putih. (dokumentator)

Memasuki sesi amanat, Ibu Khoirin Nashiroh, S.Pd. selaku pembina upacara menyampaikan pentingnya mengenang peristiwa-peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia, di antaranya peristiwa G 30 S PKI dan Hari Kesaktian Pancasila. Peristiwa G 30 S PKI yang selalu diperingati setiap tanggal 30 September, merupakan hari berkabung, hari di mana pada tanggal tersebut di tahun 1965 terjadi pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Pemberontakan tersebut mengakibatkan gugurnya 7 perwira TNI AD, yakni Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal R. Soeprapto, Mayor Jenderal M.T. Haryono, Mayor Jenderal S. Parman, Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo, dan Letnan Satu Pierre Tendean. Karena berkabungnya hari tersebut, maka seluruh warga Negara Indonesia utamanya sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah dianjurkan untuk mengibarkan bendera setengah tiang. Kemudian, pada hari selanjutnya yakni 1 Oktober, bendera merah putih dikibarkan kembali secara penuh sebagai Hari Kesaktian Pancasila, di mana hari tersebut adalah momen untuk mengenang sekaligus memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur dalam tragedi G 30 S PKI untuk melindungi Pancasila sebagai dasar negara serta sebagai ideologi bangsa. Penting sekali bagi generasi muda untuk memaknai Hari Kesaktian Pancasila, dengan terus berupaya meningkatkan kembali rasa nasionalisme dan patriotisme yang kian mulai luntur.

Selanjutnya, beranjak dari Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Bu Rina (panggilan akrab Ibu Khoirin Nashiroh, S.Pd.) juga menyampaikan pentingnya memperingati hari batik. Batik merupakan produk asli karya tangan para pendahulu bangsa Indonesia, yang wajib dijaga dan dilestarikan oleh para generasi muda. Melalui peringatan hari batik yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009, beliau mengajak para santri untuk menanamkan rasa bangga menjadi bangsa Indonesia yang penuh dengan budaya, seni, dan karya. “Melalui Peringatan Hari Batik ini, semoga kita senantiasa dapat terus berkarya dan menjaga kelestarian karya bangsa. Jangan takut untuk memakai batik, karena batik bisa digunakan untuk berbagai kesempatan dengan beraneka model yang keren. Semoga apa yang saya sampaikan ini dapat memberikan semangat yang kepada anak-anak semua, dan semoga ke depannya kita dapat bersama melestarikan batik hingga kepada anak cucu kita nanti.” tutur Ibu Khoirin Nashiroh, S.Pd. mengakhiri sesi amanat pembina upacara.

Mengisi sesi amanat pembina upacara, Ibu Khoirin Nashiroh, S.Pd. menyampaikan pentingnya memperingati Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Batik Nasional sebagai wujud penghormatan kepada perjuangan para pahlawan bangsa serta kecintaan kepada batik sebagai salah satu warisan dunia asli Indonesia. (dokumentator)

Selesai upacara bendera, melanjutkan semarak peringatan Hari Batik Nasional tahun 2023, MTs. Abu Darrin menyelenggarakan kegiatan Workshop Batik Jumputan. Batik jumputan adalah salah satu jenis batik yang menggunakan teknik jumputan untuk membuat motifnya. Jumputan sendiri adalah teknik membuat motif batik dengan cara mengikat kencang beberapa bagian kain yang kemudian dicelupkan pada pewarna pakaian. Batik jumputan juga sering juga disebut dengan batik ikat celup (tie dye) karena proses pembuatannya dengan mengikat dan mencelupkan kain ke dalam pewarna. Namun demikian, selain dengan mencelupkan kain ikat ke dalam pewarna, dapat pula dengan cara terbalik, yaitu menuangkan atau menetesken pewarna ke kain ikat. Kegiatan Workshop Batik Jumputan MTs. Abu Darrin ini diprakarsai oleh Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris multitalenta MTs. Abu Darrin, Ibu Ani Wijayanti, S.Pd., dan secara resmi dibuka oleh Bapak Khafid Saifudin, S.Pd. selaku Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan MTs. Abu Darrin.

Sambutan sekaligus peresmian dan pembukaan kegiatan Workshop Batik Jumputan MTs. Abu Darrin oleh Bapak Khafid Saifudin, S.Pd. (dokumentator)

Kegiatan workshop yang dilaksanakan di halaman depan kantor MTs. Abu Darrin ini diikuti oleh 46 peserta didik MTs. Abu Darrin perwakilan dari seluruh jenjang maupun kelas baik 7, 8, maupun 9. Tidak hanya itu, beberapa dewan guru pun turut aktif berpartisipasi dan memeriahkan kegiatan pembuatan batik jumputan ini. Ibu Ani Wijayanti, S.Pd. selaku Ketua Panitia sekaligus Pemateri menyampaikan bahwa bahan dan alat yang diperlukan dalam membuat batik jumputan antara lain adalah kain/ kaos katun putih, pewarna tekstil, botol tempat pewarna, ember, waterglass (cairan sodium silikat), sarung tangan plastik/ lateks, tali, karet, benang, jaring kawat penyangga, dan alas. Hal pertama yang dilakukan untuk membuat batik jumputan setelah semua alat dan bahan tersedia adalah melipat-lipat dan merapatkan kain/ kaos dengan pola tertentu (untuk mendapatkan motif batik), lalu mengikatnya secara kuat dengan karet. Selanjutnya, kain ikat tersebut dicelupkan ke dalam ember berisi waterglass dengan ditekan-tekan secara perlahan agar cairan waterglass bias meresap ke dalam serat kain. Setelah itu, kain peras perlahan dan diletakkan di atas jaring kawat yang di bawahnya sudah diberi alas (untuk menampung tetesan pewarna tekstil). Kemudian, kain tersebut sedikit demi sedikit ditetesi dengan pewarna-pewarna tekstil aneka warna pada berbagai sisi-sisinya sesuai selera, berikut dengan corak/ motif tetesannya. Kain tersebut lalu didiamkan/ dikeringkan di tempat yang teduh selama kurang lebih 24 jam. Setelah itu, ikatan kain dapat dilepas lalu kain dibilas dengan air bersih hingga tidak ada lunturan warna dan dijemur

Sambutan sekaligus pengarahan oleh Ibu Ani Wijayanti, S.Pd tentang seluk-beluk batik jumputan dalam Workshop Batik Jumputan. (dokumentator)

Proses pembuatan pola/ motif lipatan kain batik jumputan oleh santri MTs. Abu Darrin yang dibina dan diarahkan oleh Ibu Ani Wijayanti, S.Pd. (dokumentator)

Proses pembuatan pola/ motif lipatan kain batik jumputan oleh santri MTs. Abu Darrin yang dibina dan diarahkan oleh Bapak Abu Bakar, M.Si. (dokumentator)Proses pemberian warna pada kain batik jumputan oleh santri MTs. Abu Darrin. (dokumentator)

Beberapa dewan guru MTs. Abu Darrin yang turut aktif mengikuti proses pembuatan batik jumputan. (dokumentator)

Setelah melalui serangkaian proses pembuatan batik jumputan, bagaimanakah hasil batik karya putra-putri MTs. Abu Darrin? LUAR BIASA, MENGAGUMKAN!!! Para peserta benar-benar mampu menorehkan karya batik jumputan yang unik dan penuh dengan aneka corak dan warna. Bangga bercampur haru dirasakan oleh seluruh Bapak Ibu Panitia workshop utamanya Ibu Ani Wijayanti, S.Pd. selaku Ketua Panitia, serta Ibu Hj. Farida Iana, S.Ag., M.Pd. selaku Kepala MTs. Abu Darrin. Kegiatan ini benar-benar menambah wawasan, ilmu, pengetahuan, serta keterampilan yang berbasis kerajinan batik sederhana bagi para santri, yang mana boleh jadi akan membuahkan manfaat yang besar kelak di masa yang akan datang.

Puas dan bangga, foto para santri partisipan workshop dengan membawa hasil karya batik jumputan masing-masing yang sudah jadi bersama Bapak Ibu Panitia dan Ibu Hj. Farida Iana, S.Ag., M.Pd. (Kepala MTs. Abu Darrin, tengah-belakang). (dokumentator)

Ibu Ani Wijayanti, S.Pd. berharap agar Workshop Batik Jumputan dalam peringatan Hari Batik Nasional tahun 2023 MTs. Abu Darrin ini menjadi inspirasi bagi berbagai elemen masyarakat, baik warga MTs. Abu Darrin maupun masyarakat umum, menumbuhkan jiwa nasionalisme dan cinta kepada warisan budaya Indonesia serta semangat untuk berinovasi dan berkarya untuk nusa dan bangsa. Beliau juga berharap agar pada peringatan Hari Batik Nasional tahun depan MTs. Abu Darrin dapat menyelenggarakan kegiatan lain yang tidak kalah seru, yang berpotensi menghasilkan karya-karya yang tidak kalah hebat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. *(dokumentator)

 

Referensi luar:

http://brsbkl.jogjaprov.go.id/2019/07/keterampilan-pembuatan-batik-jumputan.html

http://dinasdikbud.tebokab.go.id/2022/02/praktik-membuat-batik-jumputan-tie-dye.html

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=19600#

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *